Just, Enjoy With Yourself

18 Mei 2015

Capek. Pegel semua badan ini. Bngaun pagi, badan serasa berat. Apa karena kemarin waktu ke Borobudur? Pulang malam, dan tidak belajar. Membuka buku pun tidak. Lelah dan tertidur. Untung saja hari ini aku enggak ikut pelajaran. Yap. DISPENSASI. Karena saya adalah pengurus OSIS, maka ada dispen hari ini untuk persiapan pelepasan kelas dua belas pada esok hari. Mulai angkut-angkut perlengkapan pada jam tiga sore. Dan aku harus menunggu kurang lebih satu jam. Semua pada pulang, sedangkan aku enggak. Enggak sempet pulang. Sudah jam dua siang, kalau aku pulang bakal habis di perjalanan pulang pergi. Keputusanku ya, menunggu di sekolah dan enggak tahu harus ngapain.

Seperti biasa, sendirian. Pulsa habis. Enggak bisa kabar-kabar. Suwung!


Aku naik tangga menuju depan kelasku. Di sana ada pemandangan sejuk yang bisa menemaniku. Hanya angin yang bisa diajak bicara. Aku menutup mataku untuk beristirahat sejenak. Tapi gagal karena itu tak nyaman. Aku mulai berdoa, membangun relasi dan komunikasi dengan Tuhan.  Ada kenyamanan. I'm enjoy with myself. Nikmatin aja! Biarpun ku sendiri, tapi aku masih punya Tuhan dan alam yang menemaniku.

Enth kenapa aku mulai takut. Takut menghadapi dunia ini. Takut menjadi dewasa. Takut gagal akan masa depan. Aku rindu saat masih kecil yang hanya memikirkan bermain dan PR matematika. Teringat kembali pada dua ari lalu saat ibuku sakit. Aku harus mengantikan perannya. Aku mencoba. memasak, membersihkan rumah, dan itu capek. Aku merasa gagal. Home was not home without Mom, and that was true. Aku takut mengalami semua sendiri. Semakin bertambahnya umur, semakin dewasa, semakin aku takut menghadapi dunia yang kejam ini. Takut sama masa depan. Akan lebih banyak tantangan disertai bahaya yang harus aku hadapi sendiri.

Komentar

Postingan Populer