Langsung ke konten utama

Postingan

Yang dibutuhkan bukan itu

 Aku kembali dengan pikiran sedikit lega. Ada kecewa sedikit. Tapi aku pikir ini yang terbaik. Aku perempuan berusia 27 tahun. Sok-sok an ingin berkembang dengan banyak aktivitas seolah-olah umurku masih 20 tahun. Aku begitu karena merasa telah lepas dari hubungan yang selama ini mengikatku dan merusakku. Jadi seolah-olah aku ingin kembali seperti dulu. Aku mencoba banyak kegiatan diluar pekerjaan pokokku. Ikut daftar radio anak muda, ikut daftar freelance, news anchor, mencoba jadi content creator. Hasilnya? ternyata tidak bisa semaksimal dulu. Apalagi shiftku yang menyita jam tidur malam. Setelah aku jalani, badanku tidak sanggup dan tidak semuda dulu. Alhasil, tidak ada yang maksimal. AKu terlalu lelah untuk training di radio, terlalu capek untuk buat konten karena harus fokus ke pekerjaan utamaku yang 9 jam itu. Mencoba ikhlas mungkin memang bukan duniaku lagi disitu. Akhirnya aku tidak lolos menjadi penyiar anak muda. Gayaku yang lembut dan formal memang tidak bisa kalau disur...
Postingan terbaru

Salah Langkah

Terakhir aku bercerita tahun 2020 dimana aku menemukan seseorang yang tadinya aku kira luar biasa baik, ternyata luar biasa jahat. Ya. aku tertipu, karena masih terlalu naif. umurku masih 22 tahun dimana aku baru beranjak mengenal dunia luar setelah bertahun-tahun dilarang ini dan itu. Masih dalam tahan pencarian, tapi tidak tahu apa yang sebenarnya dicari. Orang itu bersikap sangat lembut. Soft spoken, kalau kata gen z sekarang. Tidak pernah kasar, selalu terlihat baik, bahkan keluargaku awalnya mengira dia baik dan berbakat. Semua kata yang diucapkan serasa benar tanpa kebohongan dan terlihat cerdas. Saat itu aku percaya saja. Mengikuti apa yang dia katakan dan dia inginkan yang ternyata menjerumuskanku pada hubungan yang sangat tidak sehat. "Kamu mau apa? Aku bakal berusaha memenuhi kebutuhanmu," ucap dia. Ternyata ucapan dia hanya pancingan saja. Aku sudah mulai curiga dari beberapa bulan aku mengenalnya karena banyak perkataannya yang tak sinkron. Tuhan sudah menunjukan ...

Didikan Bapak Untukku

Aku mau bercerita bagaimana bapak mendidikku dengan sedikit keras. Ya, aku anak pertama dari tiga bersaudara. Perempuan semua. Aku rasa aku diciptakan memang untuk sedikit tahan banting haha. Dimulai dari kandungan ibuku, aku dengar dari ibuku kalau aku sudah kuat dari kandungan. "Dulu pas ibu hamil kamu, ibu jatuh dari motor, tapi kamu gapapa dan gak keguguran. Bahkan gak keluar darah sama sekali.." ucap ibuku masih terheran sampai sekarang. "Dulu juga ibu kerja kantoran sampe malem-malem pas kamu masih di perut.." jelas ibu. "Kuat bange kandungannya.." lanjut ibu. Saat masih bayi, kata orangtuaku, aku tak pernah takut pada siapapun. Tak pernah rewel diajak siapapun. Pernah suatu ketika, tanpa bilang orangtuaku, aku diambil dan diajak main di rumah tetanggaku. Orangtuaku sampai kebingungan mencariku, ternyata aku ada di dalam kamar tetanggaku, tanpa rewel sedikitpun. "Dulu kecil kamu tuh gampang diculik. Sama siapa aja mau." kata orangtuaku. ...

Seklumit Hidup yang Belum Terceritakan

"hhh hidup.." Lama juga tak banyak bersua di blog yang gaje ini. Lama tak menyuarakan hidup di sini. Aku kembali. Seperti beberapa tahun lalu, mau menuliskan sekelumit hidupku. Banyak yang terlewatkan, dan akan ku ceritakan. Tahun 2016, sudah kuceritakan, kan? Aku bertemu dan menjalin hubungan dengan seseorang. Tahun 2018 aku harus berpisah, mematahkan hatiku sendiri. Tahun 2018 ibarat tahun perjuangan juga bagiku. Dari sisi keluarga, ekonomi, cinta, dan banyak hal. Tunggu, sepertinya memang hidupku banyak berjuangnya setelah ku baca-baca kembali cerita hidup lamaku, Hidup itu memang perjuangan ya haha.. Baiklah, dimulai di tahun 2018. Berarti saat ini umurku tepat 20 tahun, terjadi proses pendewasaan. Disitulah juga, orangtuaku terlilit hutang karena ditipu. Tidak punya rumah, semua lenyap, pindah-pindah. Aku pun sering juga kena marah dari banyak orang karena hutang orangtuaku. Diikutin sama orang yang tak dikenal. Harus jaga adik. Harus pura-pura berani dan tegar. Lagipula...

My Acne Story (1)

Hallo dear, lama tak bersua, masih inget aku kan? Wanda Chacha Constantindeo... hehe sekarang blog ini akan dibuat jadi beauty blogger. Aku akan bagikan tulisan-tulisan seputar perempuan dan serba-serbinya.. Untuk memulainya, aku mau bagikan ceritaku menghadapi jerawat nih! Dulu waktu masih kelas 3 SMP, kulitku ini muncul jerawat-jerawat, i think its normal karena hormon, dan waktu itu aku masih bodo amat. Aku tunggu tuh jerawat selesai sampai kelas 3 SMA. Sudah hampir 3 tahunan aku hidup bersama jerawat. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke salah satu skincare namanya Ella Skincare. Mulai kuliah aku rutin perawatan di Ella Skincare, rutin pakai krim pagi malam, sabun, toner, serum dan segala tetek bengeknya. Dah hasilnya benar-benar terasa. Wajahku bebas dari jerawat, bersih, dan putih. Seneng donk ya... Setelah 1 tahun pakai Ella Skincare, banyak nih yang bilang kalau itu buat ketergantungan, bahaya, keras, dan sebagainya.. Ya jadi takut donk yaa.. akhirnya sedikit ...

Sopan dalam Komunikasi

Tutorial ini memang tidak segampang tutorial make up dan memasak, yaitu tutorial berkomunikasi yang baik. Sebenarnya tergantung budaya dan pribadi orang masing-masing dalam berkomunikasi. Sopan atau tidaknya itu juga tergantung latar belakang masing-masing orang. Disini saya tidak akan menghakimi cara berkomunikasi seseorang, baik atau buruknya. Saya begitu menyesali komunikasi yang yang mengumbar keburukan orang lain. Mungkin memang tidak bermaksud menjelekkan, tapi hal itu begitu mengganggu, terlebih lagi sudah banyak orang yang melihat. Menurut saya, itu sama saja merusak nama baik seseorang. Boleh menulis sesuatu yang tidak kita sukai, namun lebih baik jangan sampai memperlihatkan keburukan orang lain. Kalau orang lain itu memang bersalah, katakan saja secara personal, itu lebih sopan daripada harus di share di media sosial. Atau jika ingin memposting untuk mengingatkan orang lain, jangan sampai memperlihatkan kesalahan orang lain. Seperti kertas putih bersih yang di...

Rindu Saja

Hallo readers (kalo ada yg baca)! Long time i dont write about my story here. Memasuki tahun 2017, banyak yang berbeda. Kamu tahu rasanya ditinggal oleh seorang yang begitu mengasihimu, bukan ditinggal biasa, tapi ditinggal untuk selamanya. Ya, i know beliau sudah tenang di sana. Mbah kakung tahun ini meninggal tepat saat Jumat Agung, April lalu. Aku selalu ingat beliau menumpangkan tangan memberkati cucu-cucunya. Padahal keinginanku bisa buat mbah kakung melihatku sukses kelak. Tapi, beliau keburu berpulang. But, i meet someone else in this year. Seseorang yang (semoga) menemaniku sampai tua nanti. I love this someone. Sebenarnya akhir tahun 2016 aku bertemu dia, tapi tahun 2017 kami baru bisa menyatakan perasaan. Pertemuan yang singkat. Lebaran tahun ini pun aku menghabiskan waku untuk bekerja, bukan liburan. Yaampun! aku belum mengunjungi mbah uti! Setelah kepergian mbah kung, jarang sekali aku menemui mbah uti. Entah kenapa kadar sayang itu berbeda. Sayangku ke mbah kung...