Langsung ke konten utama

Welcome new me!

Tak terasa sudah bulan kedua di tahun 2017. Cepet juga ya! Sudah hampir 19 tahun. Sudah gede. hohoho... Tahun 2016 yang penuh berkat telah terlampaui. Banyak ceritadi tahun 2016 yang ingin aku share, tapi hanya dua yang memungkinkan aku share di sini. Dua doa yang dijawab oleh Tuhan.

Pertama, aku masih begitu ingat seberapa besar keinginanku untuk menjadi mahasiswa di Universitas Sebelas Maret (UNS). Alasan aku ingin masuk UNS karena dekat rumah, orangtua tak perlu membiayai uang kost karena memang tak perlu kost. Hanya transport saja. Lagipula, UNS juga termasuk universitas ternama di Negeri ini. So, makin mantab keinginanku masuk UNS. Maih lekat diingatanku bagaimana rasanya mendambakan menjadi mahasiwa FISIP UNS jurusan Ilmu Komunikasi. Ya. Angan-angan dan harapan itu masih bisa kurasakan. Hingga tiba waktunya. Pengumuman hasil SNMPTN telah keluar. TUHAN MENJAWAB DOAKU. Tanpa test, aku bisa menjadi mahasiswa FISIP UNS. Tak perlu bekerja keras lagi untuk mendapatkan apa yang kuharapkan selama ini. Tuhan hanya sejauh doa. Dan doa itu sangatlah dekat. Hingga tak tahan air mataku tumpah saat penutupan PKKMB. Begitu bangganya. Begitu kurasakan kasih Tuhan.

Kedua, menjadi Duta Wisata adalah keinginan banyak orang, termasuk diriku sendiri. Awalnya aku pikir tak mungkin untuk bisa menjadi duta wisata di kabupatenku, Karanganyar. Namun entah kenapa aku tulis harapan keduaku ini dipohon pengharapan di gereja saat ibadah awal tahun Kaum Muda Remaja. Padahal aku yakin tak akan bisa.Tapi memang jika Tuhan berkehendak, semua akan jadi. Aku tergerak untuk mendaftar, tak peduli kata orang.Ya,memang aku bukan orang yang cantik dan pintar, tapi aku punya Tuhan yang bisa menjadikanku cantik dan pintar.Tuhanku terlebih besar. Dan betu sekali, aku lolos. Masuk 10 besar Putri Lawu (Julukan Duta Wisata Kabupaten Karanganyar). Menjadi Putri Intelegency Duta Wisata Kab. Karanganyar....! Kurasakan kasih Tuhan yang begitu besar.Kini aku tahu aku berharga, kini aku tahun Tuhan memampukanku. DOAKU TERJAWAB LAGI.

Dan kini 2017, aku punya target dan harapan yang tentunya kuserahkan pada Tuhan. Tetap biar kehendak Tuhan yang jadi. Tetap kudoakan, karena ada kuasa dalam doa. Terimaka
sih kalian yang sudah hadir di hidupku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Langkah

Terakhir aku bercerita tahun 2020 dimana aku menemukan seseorang yang tadinya aku kira luar biasa baik, ternyata luar biasa jahat. Ya. aku tertipu, karena masih terlalu naif. umurku masih 22 tahun dimana aku baru beranjak mengenal dunia luar setelah bertahun-tahun dilarang ini dan itu. Masih dalam tahan pencarian, tapi tidak tahu apa yang sebenarnya dicari. Orang itu bersikap sangat lembut. Soft spoken, kalau kata gen z sekarang. Tidak pernah kasar, selalu terlihat baik, bahkan keluargaku awalnya mengira dia baik dan berbakat. Semua kata yang diucapkan serasa benar tanpa kebohongan dan terlihat cerdas. Saat itu aku percaya saja. Mengikuti apa yang dia katakan dan dia inginkan yang ternyata menjerumuskanku pada hubungan yang sangat tidak sehat. "Kamu mau apa? Aku bakal berusaha memenuhi kebutuhanmu," ucap dia. Ternyata ucapan dia hanya pancingan saja. Aku sudah mulai curiga dari beberapa bulan aku mengenalnya karena banyak perkataannya yang tak sinkron. Tuhan sudah menunjukan ...

Didikan Bapak Untukku

Aku mau bercerita bagaimana bapak mendidikku dengan sedikit keras. Ya, aku anak pertama dari tiga bersaudara. Perempuan semua. Aku rasa aku diciptakan memang untuk sedikit tahan banting haha. Dimulai dari kandungan ibuku, aku dengar dari ibuku kalau aku sudah kuat dari kandungan. "Dulu pas ibu hamil kamu, ibu jatuh dari motor, tapi kamu gapapa dan gak keguguran. Bahkan gak keluar darah sama sekali.." ucap ibuku masih terheran sampai sekarang. "Dulu juga ibu kerja kantoran sampe malem-malem pas kamu masih di perut.." jelas ibu. "Kuat bange kandungannya.." lanjut ibu. Saat masih bayi, kata orangtuaku, aku tak pernah takut pada siapapun. Tak pernah rewel diajak siapapun. Pernah suatu ketika, tanpa bilang orangtuaku, aku diambil dan diajak main di rumah tetanggaku. Orangtuaku sampai kebingungan mencariku, ternyata aku ada di dalam kamar tetanggaku, tanpa rewel sedikitpun. "Dulu kecil kamu tuh gampang diculik. Sama siapa aja mau." kata orangtuaku. ...