Langsung ke konten utama

New Year, New Spirit

Yeay! Menginjak akhir tahun pasti sudah mempersiapkan acara untuk tahun baru nanti kan?? Mau tahun baru di kota atau di desa, dengan keluarga atau pacar (bagi yang punya), mau ngapain, semuanya sudah dipersiapkan.

2015. Tahun yang penuh berkat. Tak terasa 2016 sudah datang menghampiri. Rasanya baru kemarin merayakan tahun baru 2015. Penuh kenangan di tahun 2015. Rasanya itu ada manis, pahit, asin, pokoknya lengkap. Resolusi tahun 2015 mungkin ada yang masih tertinggal dan bisa menjadi resolusi tahun 2016 (kalau belum tercapai lagi, bisa menjadi resolusi tahun 2017 dan seterusnya).

Resolusi doank ya hanya akan menjadi resolusi. Harapan ya hanya akan menjadi harapan. Mimpi hanya akan menjadi mimpi kalau tidak ditindak lanjuti. Pikirkan, kita berharap banyak di tahun 2015 tapi tak melakukan sesuatu. Misal, kita ingin mendapat nilai tinggi tapi tak belajar itu sama saja harapan kosong, mimpi siang bolong yang tak akan pernah terwujud.

Nah, di tahun 2016 jangan biarkan hal-hal seperti itu terjadi. Mari berbenah apa yang kurang dari diri kita, mengapa harapan kita tak kunjung tercapai, mengapa hidup kita masih terus saja begini. Bukan hanya anda, yang membaca tullisan ini, tapi juga saya yang sedang belajar dari tahun 2015 untuk menghadapi 2016 supaya tidak di PHP lagi dengan harapan palsu. tentu saja yang memalsukan adalah diri kita sendiri.

Jadikan harapan dan mimpi itu menjadi target yang benar-benar harus tercapai. Jangan hanya menunggu, kita harus mengejar mimpi dan harapan itu. Mereka seolah punya kaki yang bisa lari kencang sehingga kia perlu mempersiapkan kaki kita mengejar target itu (harapan dan mimpi kita). Siapkan kaki untuk menghadapi 2016, mengejar apa yang menjadi cita. Kalau kamu capek berlari, mintalah bantuan pada Dia yang membuat kita hidup. Happy New year :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Langkah

Terakhir aku bercerita tahun 2020 dimana aku menemukan seseorang yang tadinya aku kira luar biasa baik, ternyata luar biasa jahat. Ya. aku tertipu, karena masih terlalu naif. umurku masih 22 tahun dimana aku baru beranjak mengenal dunia luar setelah bertahun-tahun dilarang ini dan itu. Masih dalam tahan pencarian, tapi tidak tahu apa yang sebenarnya dicari. Orang itu bersikap sangat lembut. Soft spoken, kalau kata gen z sekarang. Tidak pernah kasar, selalu terlihat baik, bahkan keluargaku awalnya mengira dia baik dan berbakat. Semua kata yang diucapkan serasa benar tanpa kebohongan dan terlihat cerdas. Saat itu aku percaya saja. Mengikuti apa yang dia katakan dan dia inginkan yang ternyata menjerumuskanku pada hubungan yang sangat tidak sehat. "Kamu mau apa? Aku bakal berusaha memenuhi kebutuhanmu," ucap dia. Ternyata ucapan dia hanya pancingan saja. Aku sudah mulai curiga dari beberapa bulan aku mengenalnya karena banyak perkataannya yang tak sinkron. Tuhan sudah menunjukan ...

Welcome new me!

Tak terasa sudah bulan kedua di tahun 2017. Cepet juga ya! Sudah hampir 19 tahun. Sudah gede. hohoho... Tahun 2016 yang penuh berkat telah terlampaui. Banyak ceritadi tahun 2016 yang ingin aku share, tapi hanya dua yang memungkinkan aku share di sini. Dua doa yang dijawab oleh Tuhan. Pertama, aku masih begitu ingat seberapa besar keinginanku untuk menjadi mahasiswa di Universitas Sebelas Maret (UNS). Alasan aku ingin masuk UNS karena dekat rumah, orangtua tak perlu membiayai uang kost karena memang tak perlu kost. Hanya transport saja. Lagipula, UNS juga termasuk universitas ternama di Negeri ini. So, makin mantab keinginanku masuk UNS. Maih lekat diingatanku bagaimana rasanya mendambakan menjadi mahasiwa FISIP UNS jurusan Ilmu Komunikasi. Ya. Angan-angan dan harapan itu masih bisa kurasakan. Hingga tiba waktunya. Pengumuman hasil SNMPTN telah keluar. TUHAN MENJAWAB DOAKU. Tanpa test, aku bisa menjadi mahasiswa FISIP UNS. Tak perlu bekerja keras lagi untuk mendapatkan apa yang kuh...

Didikan Bapak Untukku

Aku mau bercerita bagaimana bapak mendidikku dengan sedikit keras. Ya, aku anak pertama dari tiga bersaudara. Perempuan semua. Aku rasa aku diciptakan memang untuk sedikit tahan banting haha. Dimulai dari kandungan ibuku, aku dengar dari ibuku kalau aku sudah kuat dari kandungan. "Dulu pas ibu hamil kamu, ibu jatuh dari motor, tapi kamu gapapa dan gak keguguran. Bahkan gak keluar darah sama sekali.." ucap ibuku masih terheran sampai sekarang. "Dulu juga ibu kerja kantoran sampe malem-malem pas kamu masih di perut.." jelas ibu. "Kuat bange kandungannya.." lanjut ibu. Saat masih bayi, kata orangtuaku, aku tak pernah takut pada siapapun. Tak pernah rewel diajak siapapun. Pernah suatu ketika, tanpa bilang orangtuaku, aku diambil dan diajak main di rumah tetanggaku. Orangtuaku sampai kebingungan mencariku, ternyata aku ada di dalam kamar tetanggaku, tanpa rewel sedikitpun. "Dulu kecil kamu tuh gampang diculik. Sama siapa aja mau." kata orangtuaku. ...