Langsung ke konten utama

Impian Menjadi Penulis


Sesuatu yang membanggakan adalah ketika telah menjadi penulis sukses seperti Andre Hirata, Dewi Dee Lestari, Agnes Davonar, dan masih banyak lagi. Terlebih telah sukses menerbitkan banyak buku best seller yang mampu menarik sutradara untuk dijadikan film. Menjadi penulis sukses seperti mereka adalah suatu impian besar. terlihat mudah untuk dapat membuat cerita, namun cukup sulit untuk menuangkannya dalam suatu buku yang akhirnya layak untuk diterbitkan.

Ternyata sangat sulit untuk merampungkan satu cerita untuk dijadikan novel. Tetapi entah kenapa para penulis sukses itu bisa menulis lebih dari satu novel. awalnya, aku merasa mungkin itu memang sudah bakat. Namun, saat aku membaca sedikit biografi dari Agnes Davonar yang ternyata tidak memiliki latar belakang sastra dan seni bisa menerbitkan buku fenomenal, salah satunya adalah Surat Kecil Untuk Tuhan.

Menjadi penulis itu sangat banyak keuntunganya. Selain memiliki rasa kepuasan tersendiri, menjadi penulis dapat membuat orang-orang mengenal kita, mendapat keuntungan besar dari buku kita yang sudah terbit dan laku dipasaran, dan bisa mendapat tambahan keuntungan jika novel kita dapat menjadi film, apalagi kita bisa main di film dengan cerita kita sendiri, seperti Raditya Dika. Tak ada ruginya menjadi penulis, hanya saja butuh perjuangan yang ekstra.

Lantas, aku cari kelemahanku dalam menulis. Aku rasa cerita-cerita yang kubuat sepanjang malam sebelum tidur sudah lumayan. Aku terus mencari kelemahanku yang ternyata adalah kemalasanku sendiri. Setelah tulisan sudah sampai tengah jalan, aku sering berhenti karena aku kurang percaya diri dengan tulisanku dan terkadang aku menjadi malas dengan ceritaku. lagipula, aku masih melihat kedepannya jika tulisanku sudah selesai. Bagaimana akan diterbitkan, bagaimana promosinya, bagaimana jika ditolak oleh penerbit, dan lain sebagainya.

Hingga sekarang aku belum menuliskan sebuah cerita dalam lembaran kertas putih. Hanya sekedar cerita-cerita pendek yang belum tahu harus diapakan. Tetapi saat ada lomba menulis artikel yang di adakan oleh Rasibook, aku menjadi semangat untuk menulis karena impianku menjadi penulis sukses yang dapat menerbitkan banyak buku best seller sudah didepan mataku. aku harap Rasibook mendukungku dalam menulis dan mewujudkan asaku untuk menjadi penulis. Kita semua bisa menjadi penulis. Untuk informasi yang lebih lanjut bisa cek  Tentang Kami .

Good Luck :)

Komentar

  1. Bener banget, kelemahan kita adalah kemalasan ya >.<
    nice sharing, salam kenal ya.. :D

    regards,
    tanerina.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salah Langkah

Terakhir aku bercerita tahun 2020 dimana aku menemukan seseorang yang tadinya aku kira luar biasa baik, ternyata luar biasa jahat. Ya. aku tertipu, karena masih terlalu naif. umurku masih 22 tahun dimana aku baru beranjak mengenal dunia luar setelah bertahun-tahun dilarang ini dan itu. Masih dalam tahan pencarian, tapi tidak tahu apa yang sebenarnya dicari. Orang itu bersikap sangat lembut. Soft spoken, kalau kata gen z sekarang. Tidak pernah kasar, selalu terlihat baik, bahkan keluargaku awalnya mengira dia baik dan berbakat. Semua kata yang diucapkan serasa benar tanpa kebohongan dan terlihat cerdas. Saat itu aku percaya saja. Mengikuti apa yang dia katakan dan dia inginkan yang ternyata menjerumuskanku pada hubungan yang sangat tidak sehat. "Kamu mau apa? Aku bakal berusaha memenuhi kebutuhanmu," ucap dia. Ternyata ucapan dia hanya pancingan saja. Aku sudah mulai curiga dari beberapa bulan aku mengenalnya karena banyak perkataannya yang tak sinkron. Tuhan sudah menunjukan ...

Didikan Bapak Untukku

Aku mau bercerita bagaimana bapak mendidikku dengan sedikit keras. Ya, aku anak pertama dari tiga bersaudara. Perempuan semua. Aku rasa aku diciptakan memang untuk sedikit tahan banting haha. Dimulai dari kandungan ibuku, aku dengar dari ibuku kalau aku sudah kuat dari kandungan. "Dulu pas ibu hamil kamu, ibu jatuh dari motor, tapi kamu gapapa dan gak keguguran. Bahkan gak keluar darah sama sekali.." ucap ibuku masih terheran sampai sekarang. "Dulu juga ibu kerja kantoran sampe malem-malem pas kamu masih di perut.." jelas ibu. "Kuat bange kandungannya.." lanjut ibu. Saat masih bayi, kata orangtuaku, aku tak pernah takut pada siapapun. Tak pernah rewel diajak siapapun. Pernah suatu ketika, tanpa bilang orangtuaku, aku diambil dan diajak main di rumah tetanggaku. Orangtuaku sampai kebingungan mencariku, ternyata aku ada di dalam kamar tetanggaku, tanpa rewel sedikitpun. "Dulu kecil kamu tuh gampang diculik. Sama siapa aja mau." kata orangtuaku. ...

Welcome new me!

Tak terasa sudah bulan kedua di tahun 2017. Cepet juga ya! Sudah hampir 19 tahun. Sudah gede. hohoho... Tahun 2016 yang penuh berkat telah terlampaui. Banyak ceritadi tahun 2016 yang ingin aku share, tapi hanya dua yang memungkinkan aku share di sini. Dua doa yang dijawab oleh Tuhan. Pertama, aku masih begitu ingat seberapa besar keinginanku untuk menjadi mahasiswa di Universitas Sebelas Maret (UNS). Alasan aku ingin masuk UNS karena dekat rumah, orangtua tak perlu membiayai uang kost karena memang tak perlu kost. Hanya transport saja. Lagipula, UNS juga termasuk universitas ternama di Negeri ini. So, makin mantab keinginanku masuk UNS. Maih lekat diingatanku bagaimana rasanya mendambakan menjadi mahasiwa FISIP UNS jurusan Ilmu Komunikasi. Ya. Angan-angan dan harapan itu masih bisa kurasakan. Hingga tiba waktunya. Pengumuman hasil SNMPTN telah keluar. TUHAN MENJAWAB DOAKU. Tanpa test, aku bisa menjadi mahasiswa FISIP UNS. Tak perlu bekerja keras lagi untuk mendapatkan apa yang kuh...